Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni Bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pelanggaran Proses Bisnis: Ketika SOP Dilanggar Demi Kebahagiaan Pelanggan (atau Demi Kopi Gratis)

2 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   06:06 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke, sampai di sini dulu ya. Santai dulu, ngopi-ngopi, lalu kita lanjut lagi ngobrolin bagaimana sistem ini membantu perusahaan untuk tetap patuh tapi tetap fleksibel.

Mengubah Penyimpangan Menjadi Keunggulan Kompetitif

Setelah kita ngobrolin soal mendeteksi dan memperbaiki pelanggaran, sekarang saatnya bahas bagaimana penyimpangan bisa dimanfaatkan untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Jangan cuma fokus sama kepatuhan aja, tapi lihat juga peluang kreatif di dalam penyimpangan!

Penyimpangan Kreatif: Kapan Melanggar Justru Jadi Inovasi?

Bayangkan kamu adalah manajer di sebuah perusahaan logistik. Suatu hari, salah satu tim lapangan memutuskan untuk memodifikasi rute pengiriman karena jalan utama macet. Secara teknis, mereka melanggar SOP. Tapi ternyata, keputusan itu bikin pengiriman jadi lebih cepat!

Inilah yang disebut sebagai penyimpangan kreatif. Ada kalanya penyimpangan yang dilakukan dengan tujuan baik bisa menghasilkan:

  • Efisiensi yang lebih tinggi
  • Pengalaman pelanggan yang lebih baik
  • Inovasi proses bisnis

Di sini, perusahaan bisa menerapkan strategi yang disebut Double-Loop Learning. Alih-alih langsung memperbaiki pelanggaran, mereka bertanya:

"Kenapa pelanggaran ini terjadi? Apakah ini menunjukkan bahwa SOP kita sudah ketinggalan zaman?"

Transformasi Melalui Continuous Improvement

Artikel utama Dunzer dkk. menyebutkan bahwa perusahaan yang ingin bertahan di era digital perlu melakukan transformasi digital yang berkelanjutan. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan insight dari penyimpangan untuk terus meningkatkan proses bisnis.

Contoh nyata:

  • Amazon awalnya punya SOP yang sangat ketat dalam pengiriman. Tapi mereka juga mengadopsi penyimpangan kreatif dari para kurir untuk memperbaiki sistem logistik mereka.
  • Netflix sering mengabaikan aturan lama dalam distribusi konten, yang akhirnya memungkinkan mereka mendominasi industri streaming.

Jadi, jangan buru-buru menghapus penyimpangan. Analisis dulu, siapa tahu itu adalah peluang emas untuk inovasi!

Sistem Adaptif: Memadukan Kepatuhan dan Fleksibilitas

Gimana caranya perusahaan bisa tetap patuh pada aturan, tapi tetap fleksibel menghadapi perubahan? Jawabannya adalah dengan membangun sistem adaptif. Sistem ini dirancang untuk:

  1. Mendeteksi pelanggaran secara otomatis.
  2. Menganalisis konteks pelanggaran.
  3. Memutuskan apakah pelanggaran tersebut perlu diperbaiki atau diadopsi sebagai inovasi.

Teknologi yang Mendukung Sistem Adaptif

Beberapa teknologi yang bisa mendukung sistem ini antara lain:

  • Machine Learning: Untuk mempelajari pola pelanggaran dan memberikan rekomendasi otomatis.
  • Business Process Management (BPM): Untuk memodifikasi proses bisnis secara cepat dan efisien.
  • Complex Event Processing (CEP): Untuk memantau pelanggaran secara real-time.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun