"Terima kasih Bu," ucap Lelaki yang memakai jaket hitam dengan senyum. Deru sepeda motor masih terngiang ketika Marni masuk rumah.
Segera dicermati tulisan di paketan itu di tempat yang terang.
"Haa handbody!"
Marni tidak habis pikir mengapa suaminya memesan handbody semahal itu.
"Jangan-jangan suaminya mau beri kejutan untuk dirinya," gumam Marni sambil senyum -senyum sendiri.
Ia pun bahagia karena suaminya sangat perhatian. Kebetulan handbody punyanya hampir habis.
Tak menunggu lama suaminya pulang. Ia hafal dengan suara sepeda motor suaminya. Marni tersenyum ketika suaminya masuk rumah. Segera dibuatkan kopi hangat lalu diberikan suaminya yang masih bersandar di kursi panjang.
"Kok tumben Dik, kau senyum-senyum," tanya Marno sambil menyeruput kopi hitam kesukaannya.
"Terima kasih ya sayang, kau memang suami setia."
Marno dibuat bingung dengan ulah istrinya. Dihabiskan kopi buatan istrinya sampai tandas. Lalu ia berdiri untuk mengambil handuk.
"Mas, ini untukku kan, makasih ya tapi bayar dulu seratus ribu." Marni meletakkan bungkusan paket tadi di atas meja.