Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Unjuk Rasa Tanpa Rusuh dari Kepentingan Pendemo dan yang Didemo

23 Agustus 2024   13:38 Diperbarui: 26 Agustus 2024   09:31 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain soal tubrukan kepentingan, rusuh terjadi biasanya terjadi pada unjuk rasa yang melibatkan ribuan orang karena adanya deindividuasi.

Deindividuasi adalah kondisi di mana saat sedang beramai-ramai seseorang melakukan hal diluar kebiasaannya karena merasa bagian dari satu kelompok. 

Deindividuasi juga menyebabkan orang yang cuma ikut-ikutan demo tanpa tahu apa yang didemo bisa bertindak anarkis padahal sehari-harinya dia kalem dan pendiem.

Hal sama berlaku pada tawuran pelajar. Saat berhadapan dengan "musuh" di jalan raya dia garang mengacungkan samurai, tapi saat ditangkap dan ditahan di kantor polisi, nyalinya mendadak ciut seperti ayam sayur.

Tanpa adanya provokator, deindividuasi bisa terjadi kalau ada satu saja orang yang mulai duluan merusak fasilitas umum atau memaki aparat. Maka terjadilah rusuh saat unjuk rasa berlangsung.

Pada unjuk rasa yang menentang kebijakan dan peraturan atau hal yang melibatkan trias politica (eksekutif, yudikatif, legislatif) sering terjadi rusuh karena kepentingan pendemo dengan yang didemo bertentangan. Pelibatan aparat keamanan memperparah tubrukan kepentingan di antara keduanya.

Unjuk rasa gerakan Kawal Keputusan MK kemarin memang merusak fasilitas umum, tapi untunglah (orang Jawa-apa pun dianggap untung) tidak sampai ada korban jiwa meski ada yang luka-luka dan diboyong aparat ke tahanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun