Tapi banyak, tuh, emak-emak yang doyan banget ngomong sampai susah disetop. Mereka memang jago ngomong, tapi cuma di sikon nonformal dan yang diomongkannya juga sering tidak esensial. Bisa dipastikan kalau diminta bicara di depan umum juga tidak berani.
Studi yang dilakukan tahun 2019 pada 1124 mahasiswa di kampus berbeda di Brasil menemukan banyak dari mahasiswa itu menderita fear of public speaking atau glossophobia. Studi itu juga menyimpulkan kalau mahasiswa yang punya kepercayaan diri tinggi amat kecil kemungkinannya terpapar glossophobia.
Tinggi-rendahnya kepercayaan diri seseorang bisa dipicu oleh penggunaan media sosial. Laman Psychology Today menulis bahwa medsos dapat memicu gangguan kecemasan. Ini terjadi karena postingan yang ada di medsos bisa mempengaruhi perasaan dan pikiran seseorang dengan cepat.
Dengan kata lain medsos bisa bikin kita baper yang lama-lama mempengaruhi kepercayaan diri dan kemampuan bicara di depan umum. Kita bahkan sering gak enakan untuk membicarakan hal yang serius dengan teman, keluarga, atau tetangga.
Kekhawatiran di Pikiran Sendiri
Selain karena kepercayaan diri yang rendah berkaitan dengan penggunaan internet dan medsos, ada ketakutan yang dipengaruhi pola pikir dan kondisi psikologis seseorang.Â
Beberapa dari ketakutan itu kadangkala datang dari pikiran sendiri yang bikin enggan bicara di depan orang banyak. Kita jadi cuma berani mengutarakan ide dan pendapat pada circle sendiri di situasi yang santai.Â
Berikut perasaan dan pikiran yang umumnya dimiliki orang yang takut bicara di depan umum.
1. Takut saran dan pendapatnya tidak diterima
Banyak orang yang tidak berani menyampaikan pendapatnya di forum resmi, malah kadang minta tolong orang lain yang menyampaikan.Â
Kalau menyampaikan lewat orang lain mereka akan terhindar dari rasa malu bila saran dan pendapat itu tidak diterima hadirin. Pun terhindar dari rasa tidak enak hati andai saran dan pendapat itu ternyata dicuekin.
Ini juga yang jadi sebab kenapa banyak orang mengatakan manut, manut, dan manut terhadap suatu hal padahal di belakang ngedumel tidak setuju.