Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Paradoks Sekolah Gratis di Sekolah Negeri Berprestasi

28 Juli 2023   15:47 Diperbarui: 29 Juli 2023   03:02 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bantuan dana biaya operasional sekolah (BOS) yang diberikan oleh Kemendikbudristek dinilai mampu membantu proses pembelajaran di beberapa sekolah di seluruh pelosok Indonesia. (Dok. Humas Kemendikbudristek)

Jadi bila ada penggalangan dana untuk memenuhi kebutuhan sekolah-termasuk membiayai ekstrakurikuler, itu dilakukan komite sekolah, bukan sekolahnya apalagi guru dan kepala sekolah yang minta sumbangan.

Sekolah Gratis dan Angka Putus Sekolah

Melihat fakta diatas kita sudah tahu sekolah negeri yang bagaimana yang bisa gratis dan mana yang komitenya aktif menggalang dana.

Sekolah gratis bisa jadi solusi menekan angka putus sekolah karena sekolah sudah menyediakan buku-buku teks untuk siswa belajar. Ada juga sekolah yang memberi sepasang seragam gratis kepada peserta didik baru. Bila komite sekolah melakukan penggalangan dana, mereka tidak boleh memaksa yang tidak mampu (dan tidak mau) untuk ikut menyumbang.

Anak dan remaja putus sekolah bisa melanjutkan ke sekolah negeri kalau usia mereka masih memungkinkan. Kalau sudah kelewat umur, mereka bisa melanjutkannya ke Kejar (kelompok belajar) Paket A, B, atau C yang juga dibiayai negara lewat BOP Kesetaraan atau Bantuan Operasional Penyelenggarakan Kesetaraan.

Dengan demikian kita bisa membedakan mana sekolah negeri yang bisa 100 persen gratis dan mana yang tidak. Kalau kita mau memasukkan anak ke sekolah gratis, pilihlah sekolah yang tidak punya banyak kegiatan dan tidak banyak fasilitasnya. Sebab, makin banyak fasilitas dan prestasi di sekolah tersebut, makin sekolahnya susah gratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun