Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gurunya Kompeten, Kurikulumnya Keren, Orang Tuanya Paten

17 Maret 2023   15:56 Diperbarui: 31 Maret 2023   14:01 3063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Informasi Kurikulum Merdeka dapat dibaca di kurikulum.kemdikbud.go.id. Implementasinya bisa ditanyakan langsung ke sekolah | Foto: kemdikbud.go.id

Di IKM ada yang namanya Projek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila (P5). Salah satu perwujudan P5 ini adalah gelar karya. 

Siswa kelas 4 membacakan geguritan (puisi berbahasa Jawa) dalam gelar karya P5 | Foto: Dokpri
Siswa kelas 4 membacakan geguritan (puisi berbahasa Jawa) dalam gelar karya P5 | Foto: Dokpri
Yang digelar tentu hasil karya siswa selama memahami pembelajaran. Pemahaman saat pembelajaran diwujudkan dalam bentuk kerajinan tangan, pembuatan makanan tradisional, kesenian budaya dan tradisi, atau bahasa di tempat sekolah itu berada.

Karena Kurikulum Merdeka tidak menggantikan Kurikulum 2013, jadi kelas yang belum menerapkan IKM juga dilibatkan untuk mengisi gelar karya tersebut.

Kelas 1 dibantu ibu-ibu paguyuban kelas membuat kue klepon sebagai bagian dari aksi nyata P5 | Dok. SDN Muntilan 
Kelas 1 dibantu ibu-ibu paguyuban kelas membuat kue klepon sebagai bagian dari aksi nyata P5 | Dok. SDN Muntilan 
Bila kelas mengadakan outing, orang tua juga biasanya diminta ikut jadi pendamping membantu guru mengawasi siswa selama outing berlangsung.

Berpartisipasi seperti itu bukan untuk cari muka ke guru atau kepala sekolah, tapi supaya kita tahu bagaimana jalannya proses akademik yang diterima anak-anak. Secara tidak langsung kita juga bisa mengamati apakah perilaku anak di sekolah bertolakbelakang dengan perilakunya di rumah atau sebaliknya.

3. Saling sapa dengan orang tua/wali siswa. 

Seintrovert apa pun Anda usahakan basa-basi menanyakan kabar ke sesama orang tua saat bertemu mereka. Tidak perlu sampai ikut atau membentuk geng arisan, cukup saling kenal saat ambil rapor saja sudah cukup.

Berkawan dengan sesama orang tua berguna buat kita sharing soal pelajaran, agenda dan kegiatan kelas, sekaligus supaya sesama orang tua bisa saling mengingatkan soal perilaku anak mereka di kelas.

4. Beritahu guru jika anak punya kesulitan memahami mata pelajaran tertentu atau mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman sekolahnya.

Memberi tahu guru kelas lebih penting daripada mengumbarnya pada orang tua lain atau di medsos. Mengumbar seperti itu tidak bakalan dapat solusi, malah memperkeruh keadaan karena berpotensi membuat urusan jadi melebar kemana-mana.

Guru lebih tahu kondisi di kelas dan lebih paham bagaimana mengatasi masalah-masalah seperti itu dengan tetap mengutamakan kepentingan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun