Di IKM ada yang namanya Projek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila (P5). Salah satu perwujudan P5 ini adalah gelar karya.Â
Yang digelar tentu hasil karya siswa selama memahami pembelajaran. Pemahaman saat pembelajaran diwujudkan dalam bentuk kerajinan tangan, pembuatan makanan tradisional, kesenian budaya dan tradisi, atau bahasa di tempat sekolah itu berada.
Karena Kurikulum Merdeka tidak menggantikan Kurikulum 2013, jadi kelas yang belum menerapkan IKM juga dilibatkan untuk mengisi gelar karya tersebut.
Bila kelas mengadakan outing, orang tua juga biasanya diminta ikut jadi pendamping membantu guru mengawasi siswa selama outing berlangsung.
Berpartisipasi seperti itu bukan untuk cari muka ke guru atau kepala sekolah, tapi supaya kita tahu bagaimana jalannya proses akademik yang diterima anak-anak. Secara tidak langsung kita juga bisa mengamati apakah perilaku anak di sekolah bertolakbelakang dengan perilakunya di rumah atau sebaliknya.
3. Saling sapa dengan orang tua/wali siswa.Â
Seintrovert apa pun Anda usahakan basa-basi menanyakan kabar ke sesama orang tua saat bertemu mereka. Tidak perlu sampai ikut atau membentuk geng arisan, cukup saling kenal saat ambil rapor saja sudah cukup.
Berkawan dengan sesama orang tua berguna buat kita sharing soal pelajaran, agenda dan kegiatan kelas, sekaligus supaya sesama orang tua bisa saling mengingatkan soal perilaku anak mereka di kelas.
4. Beritahu guru jika anak punya kesulitan memahami mata pelajaran tertentu atau mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman sekolahnya.
Memberi tahu guru kelas lebih penting daripada mengumbarnya pada orang tua lain atau di medsos. Mengumbar seperti itu tidak bakalan dapat solusi, malah memperkeruh keadaan karena berpotensi membuat urusan jadi melebar kemana-mana.
Guru lebih tahu kondisi di kelas dan lebih paham bagaimana mengatasi masalah-masalah seperti itu dengan tetap mengutamakan kepentingan anak.