Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bunga Tidur bersama Morgan

25 Mei 2022   14:44 Diperbarui: 25 Mei 2022   14:49 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Pixabay/peggy_marco

Untuk para #Smashblast yang pernah alay dan bucin pada masanya...

***

Lita mematut diri didepan cermin untuk memastikan celana panjang twill warna khaki yang dipakainya cocok dipadukan dengan kaos lengan panjang hijau. Lita sengaja menggerai rambutnya yang sebahu tanpa ikat rambut atau bandana supaya lebih santai untuk berangkat ke workshop pengembangan diri yang bernama The New You.

Nama yang konyol, sekonyol workshop itu sendiri. Lita tidak butuh dirinya jadi baru atau sesuatu yang baru untuk mengubah hidupnya. Hidupnya sudah nyaman dan enak dinikmati. Mengapa harus jadi new me?

"Lita! Sudah siap, belum?" Sudah waktunya berangkat!" panggil Mia dari bawah tangga. 

"Ya, sebentar," jawab Lita. Karena benar-benar tidak suka dengan workshop yang konyol itu, Lita hampir lupa kalau Mia menginap di rumahnya. Mialah yang memaksanya ikut. 

Kata Mia, Lita terlalu kaku sampai tidak pernah naksir-naksiran dengan laki-laki sepanjang usianya yang sudah 21 tahun. Itu karena Lita baperan, menurut Mia, jadi perlu ikut workshop untuk mengubah cara pandangnya terhadap dunia. Bah!

Lita menyeret kopernya turun dari kamar dengan enggan. Dia menemui Mia di ujung tangga.  Pipi sepupunya yang kuliah satu kampus dengannya itu tampak berkilat-kilat dibaluri shimmer senada dengan warna kerudung peraknya.

"Kau dandan?" tanya Lita.

Mia melewati Lita menuju ruang tamu sambil melenggang centil. "Iya, cantik, kan?" katanya sambil mengibaskan rok yang dibalas Lita dengan gelengan kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun