Mohon tunggu...
Muh Yamin
Muh Yamin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengupas Rintik - Rintik Dalam Novel Hujan Karya Tere Liye

27 Februari 2018   17:45 Diperbarui: 27 Februari 2018   21:15 13799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dari penggalang kalimat tersebut menjelaskan bahwa ibu suri, marah besar kepada Lail karena kesalahannya. Ibu suri memarahi Lail demi kesehatan diri lail sendiri. Ibu suri akan marah jika anak panti melakukan kesalahan yang dapat merugikan dirinya sendiri apalagi merugikan semua anak panti.

Malam hari adalah waktu yang sangat krusial dalam cerita didalam novel Hujanini. Banyak kejadian penting yang terjadi di malam hari. Ini dibuktikan dalam penggalang kalimat.

"Malam hari, setelah mengambil makan di dapur umum Esok bertemu Lail di tenda. Bertanya kabarnya, apa yang dia lakukan sepanjang hari."

Penggalang kalimat diatas salah satu kejadian dalam novel itu. Malam hari, dimana lail dan Maryam menjalani latihan untuk organisasi relawan. Malam hari juga Lail dan Maryam berlari melewati hujan badai berlari 80 kilometer untuk memberikan peringatan kepada penduduk kota hilir. Mereka mempertaruhkan nyawanya untuk penduduk kota Hilir.

Selain di malam hari, Pagi hari menjadi waktu yang menjadi latar yang terjadinya beberapa kejadian. Ini dibuktikan dengan penggalang kalimat.

 "Tulisan itu ada di mana-mana pagi ini. Di layar-layar super tipis stasiun kerea bawah tanah, di papan iklan gedung-gedung, di dinding bus kota, bahkan di lampu lalu lintas perempatan jalan."(Hal-10)

Dalam penggalang kalimat di atas  bahwa pagi hari menjadi awal mula cerita Lail ketika dia masih kecil bersama dengan ibunya. Hari pertama Lail masuk sekolah dan juga hari yang sangat buruk buatnya. Pasalnya di pagi hari Gunung purba meletus yang menyebabkan kapsul kereta berhenti mendadak dan membuat penumpangnya termasuk Lail dan ibunya terhempas. 

Untungnya keduanya masih selamat, keduanya berlari keluar kapsul kereta untuk mencari lubang tangga darurat. Naasnya ketika Lail berjalan ke atas Gempa Bumi susulan terjadi dengan goncangan yang sangat kuat membuat Ibunya tewas tertimbun material bangunan. Namun, Lail diselamatkan oleh Esok salah satu penumpang kereta yang usianya dekat dengan Lail.

Ruangan 4x4 menjadi tempat yang sering kali muncul dalam cerita novel Hujan.Ini dibuktikan dengan penggalang kalimat.

"Ruangan 4x4 itu selintas terlihat didesain terlalu sederhana untuk sebuah ruangan paling mutakhir di kota ini. Padahal ruangan itu berteknologi tinggi dan berperalatan medis paling maju. Teknologi terapinya tidak pernah dibayangkan manusia sebelumnya."

Dari penggalang diatas dapat disimpulkan bahwa Ruangan ini adalah tempat Lail untuk menceritakan semua masa lalunya yang dia hadapi. Ruangan ini menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati lail tentang Soke bahtera atau Esok. Di tempat ini juga Lail berencana ingin terapi untuk menghilangkan kenangan menyakitkan yang dialaminya. Seperti yang tercantum dalam kalimat di atas bahwa Ruangan itu cukup sederhana, namun ruangan itu memiliki banyak teknologi canggih yang mampu menghilangkan masa lalu yang suram dalam ingatan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun