Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sayap-sayap Patah sang Bidadari ~ The Wedding #Part 2

13 Juli 2015   07:30 Diperbarui: 12 Agustus 2015   03:26 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah lebih baik!"

Liana melihat Rizal memasuki rumah, "Jal, kenapa kau kembali ke rumah?" tanyanya, "Nicky menyuruhku pulang, dia bilang mungkin kau mau pergi keluar!" jawabnya.

"Ku rasa tidak, aku mau di rumah saja!"

"Ayolah, kau tidak mau jalan-jalan!" bujuk Sinta, "Sin, mungkin lain kali saja. Aku.....aku masih butuh waktu untuk keluar rumah!" tolaknya.

"Ya sudah tak apa-apa, kita masih bisa mengerjakan hal lain kan!"

Rizal menyingkir, ia memang sedikit membuat jarak dengan Liana sekarang. Belakangan sikap Nicky terhadapnya cukup lebih dingin, pria itu tahu tentang perasaannya terhadap Liana. Ia tak mau memasuki kehidupan rumah tangga mereka, lagipula Liana hanya menganggapnya sebagai kakak. Hal itu membuat Liana nyaman bersamanya, tapi hal itu cukup menciptakan rasa cemburu di hati Nicky. Liana tidak menghindar ketika dirinya mencoba menenangkannya atau memeluknya, tetapi dia menjerit ketika Nicky meraih tangannya.

Nicky pernah mengeluh padanya, "Apakah aku begitu mirip dengan Rey, ataukah sikapku padanya yang kurang baik dulu sehingga ia harus bersikap seperti ini padaku sekarang? Mungkin seharusnya bukan aku yang menikahinya!"

"Kau ini bicara apa?"

"Dia baik-baik saja saat di dekatmu!"

"Liana mencintaimu, Nicky. Hanya itu yang perlu kau tahu!"

 "Saat aku di dekatnya sepertinya bayangan Rey memenuhi diriku, atau dia memang memandangku seperti Rey? Atau mungkin, karena sikapku dulu padanya. Mungkin ini pantas untukku!" keluh Nicky. Rizal mendesah panjang, "Liana hanya butuh, dan ku harap kau bisa bersabar!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun