Kata salah satu anak buah Ki Tapa.
"Ha....Tak Sudi Kami menyerah pada kalian....memang kalian ini siapa...Rasakan ini jurus Maut..."
Jaya Permana langsung menyerang mereka dengan nekat secara membabi buta.
Belum sempat serangan Jaya Permana mengenai musuhnya, tiba-tiba Ki Tapa melompat dengan cepat, menyerang Jaya Permana dan kedua temannya secara kilat.
Jaya Permana merasa kaget, mendapat serangan kilat di bagian dadanya. Dia terjungkal ke belakang, demikian juga dengan Sandekala dan Sangaji. Sambil memegang dadanya yang terkena pukulan, Jaya Permana meringis. Tiba-tiba keluar darah segar dari mulutnya.
Wajah Jaya Permana semakin bertambah pucat, tak menyangka kalau dia akan dijatuhkan oleh musuhnya hanya dengan sekali pukulan.
"Celaka....ternyata memang benar...ilmu orang ini sangat tinggi, rasanya tidak mungkin Saya mampu melawannya, sama saja saya bunuh diri...lebih baik Saya kabur saja dari sini..."
Jaya Permana bergumam. Di lihatnya Sangaji berusaha berdiri di sampingnya, sambil meringis kesakitan
Jaya Permana tiba-tiba mendorong Sangaji dengan keras ke arah Ki Tapa. Tubuh Sangaji langsung mengenai Ki Tapa, yang langsung dipukul oleh Ki Tapa. Prak, pukulan Ki Tapa langsung membuat Sangaji terhenyak. Dengan mata melotot Sangaji tewas secara mengenaskan di tangan Ki Tapa.
Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh Jaya Permana, dia langsung lari dan melompat ke arah salah satu kuda milik lawannya. Jaya Permana kabur dengan menunggangi kuda musuhnya meninggalkan kedua temannya.
Ki Tapa dan anak buahnya merasa kaget, tak menyangka akan di tipu oleh Jaya Permana. Mereka pun segera mengejar Jaya Permana dengan menunggangi kudanya masing-masing. Hanya tinggal Sandekala dan satu anak buah Ki Tapa yang melongo melihat kejadian tersebut.