"Hah...yang benar Sarmad, sekarang dimana  putri saya?"
Sarmadi segera mengantar Raden surya Atmaja ke Pos Penjagaan. Â Di Sana, Raden Surya Atmaja melihat putrinya sedang mengobrol dengan seorang pemuda yang berpenampilan lusuh. Raden Surya Atmaja tak kuasa untuk menahan rasa bahagia setelah melihat putri kesayangannya berada di tempat itu.
"Nyai...! Geulis...Nyai...Beneran ini  kamu...aduh Alhamdulillah Gusti...nyai bisa  selamat... kemana saja  kamu selama ini? Rama benar-benar khawatir..."
Dewi Sekar terharu dan  bahagia  karena bisa melihat ayahnya dalam keadaan sehat wal afiat. Dia pun langsung memeluk ayahnya sambil menangis, ada rasa haru bercampur bahagia. Betapa senangnya dia dapat kembali berkumpul bersama ayahnya.Â
"Alhamdulillah Rama, saya baik dan selamat. Saya sempat mengalami musibah, Rama. Saya terluka parah setelah bertarung melawan Nyi Sundel, anak buah ki Jabrik. Tapi Untung saya masih selamat, setelah di obati dan dirawat oleh Kang Someh...."
 "Alhamdulillah ...yang penting  kamu  selamat...Rama  tidak pernah lepas untuk memikirkan keadaan kamu...bagaimana bisa kamu menghilang begitu saja. Guru mu, Nini gunting Pamungkas, sudah datang ke padepokan ini, tapi karena khawatir dengan keadaan kamu yang tidak di ketahui kabarnya, beliau pun segera  turun gunung kembali,  untuk mencari kamu...".
Dewi Sekar merasa tidak enak  karena telah menyusahkan gurunya sendiri. Namun dia tidak mampu berkata apa-apa, kecuali hanya diam seribu bahasa. Tidak lama kemudian adiknya datang. Raden Arya Rajah datang dengan diikuti oleh dua pendekar muda lainnya, yaitu Raden Jaya Permana dan Jaka Sampurna.
Raden Arya Rajah mencium tangan kakak peremuannya, Dewi Sekar
"Teteh, bagaimana kabar? Kemana saja selama ini? Saya sampai kangen..."
Dewi Sekar tersenyum melihat adiknya yang nampak sehat. Setelah itu, Raden Jaya Pernana dan Jaka Sampurna mendekat kepada Dewi Sekar. Mereka tersenyum hangat. Keduanya nampak gagah dan berwajah tampan. Sama-sama keturunan ningrat. Melihat Dewi Sekar yang cantik, mereka berbalapan untuk menyalami Dewi Sekar. Dewi Sekar membalasnya dengan diiringi senyum manis yang menggetarkan hati. Membuat Raden Jaya Permana menjadi semakin terpesona. Dengan penuh rasa percaya diri, dia memperkenalkan dirinya sambil berusaha menebarkan senyum pesona.
"Bagaimana kabar Nyai? Perkenalkan nama akang adalah Raden Jaya Permana putra Raden Kusumaningrat, Pangeran dari kerajaan Galuh, akang adalah salah satu murid senior dari Kyai Sepuh Anom...."