Dewi Sekar merasa lega  mendengar jawaban Ki Jaman dan Sarmadi tersebut. Dengan sopan Dewi Sekar meminta kepada kedua penjaga tersebut untuk menemui Ramanya
"Akang mohon maaf...tolong sampaikan pesan ke Rama Saya, Raden Surya Atmaja, sampaikan bahwa Dewi Sekar sudah ada di sini..."
Sarmadi dan Ki Jaman mengiyakan permintaan Dewi Sekar
"Baik, Nyai. Saya akan segera sampaikan pesan Nyai...nyai tunggu di sini...saya akan berangkat ke ruangan Raden Surya Atmadja".
Tanpa membuang waktu lagi, Sarmadi langsung pergi ke sebuah bangunan yang berada di dalam area padepokan. Setelah sampai di depan pintu ruangan tersebut, dia mengucapkan Salam dan memanggil Nama Raden Suryaatmaja
"Sampurasun, permisi...Juragan Surya Atmaja...! Raden..."
Setelah beberapa kali mengucapkan Salam dan memanggil Nama Raden Surya atmaja, Raden Surya Atmaja pun keluar dari bangunan tersebut
"Ya...ada apa Ki Sarmad, pagi-pagi sudah memanggil saya...?"
Sarmadi menjelaskan tujuannya kepada Raden Surya atmaja
"Anu, juragan...maap lancang kalau mengganggu juragan pendekar. Di Pos jaga ada yang mengaku sebagai putri anda, namanya Nyai Mas Dewi Sekar Harum..."
Raden Surya Atmaja terkejut mendengar kabar tersebut. Antara percaya dan tidak, hatinya langsung melonjak girang. Selama ini dia begitu khawatir karena belum ada kabar tentang putri kesayangannya itu. Padahal gurunya Dewi Sekar sendiri sudah sempat datang ke padepokan Ki Buyut, Dewi Sekar justru tidak ada kabar berita apapun. Seakan-akan menghilang di telan bumi. Raden Surya Atmaja yang antusias, tanpa sadar berteriak keras kepada Sarmadi. Dia berteriak karena merasa girang dan bahagia