Kulihat Magnolia memang menyukai tempat kerja barunya, wajahnya cukup berseri saat kuajak masuk ke tempat ini.Â
Sayangnya aku harus segera pergi karena masih banyak urusan yang harus kuselesaikan.Â
* * *Â
Nikho menjemput Magnolia tepat di jam pulang kerja. Dia sengaja tak ingin membiarkan wanita itu pulang sendiri.
"Nikho,"
Nikho memasang senyum di wajahnya, "Bagaimana pekerjaan barumu, kau suka?"
"Tidak buruk," sahutnya.
Nikho membuka pintu depan, "Masuklah," suruhnya memberi isyarat. Magnolia masih diam menatap pintu mobil yang terbuka. Sebenarnya dirinya tak ingin pulang bersama Nikho. Tapi dia tetap melangkah dan mendudukkan diri di jok depan. Nikho segera menutup pintunya dan menyusul di balik kemudi. Mobil segera melaju, seperti biasa mereka hanya diam di sepanjang perjalanan ke rumah sakit. Tapi konsentrasi Magnolia buyar oleh aroma makanan yang membuat perutnya bergemuruh.
Sedap sekali!Â
Dia pun melirik ke jok belakang, ada beberapa bungkus plastik putih di sana. Sesampainya di rumah sakit, saat mereka turunln dari mobil. Nikho memberikan bungkusan itu padanya.
"Ini makan malam kita, kau pasti lapar kan!" katanya menyodorkan.