"Kita bicara di luar!" ajak Magnolia meninggalkan ruangan. Nikho pun menyusul.
Mereka berdiri berhadapan di dekat kursi tunggu.
"Apalagi yang kauinginkan?" sekali lagi Magnolia bertanya ketus.
"Bukankah sudah kukatakan, aku menjenguk adikmu."
Magnolia tersenyum sinis, "Menjenguk," desisnya getir. "Kau hanya ingin memastikan keadaanku setelah apa yang kaulakukan semalam bukan?"
"Kenapa kau selalu berprasangka buruk terhadapku?" tanya Nikho tak mengerti. "Ok, aku memang melakukan kesalahan padamu. Maafkan aku!" akunya.
Magnolia melebarkan mata. Pria itu meminta maaf padanya? Itu seperti bukan Nikho. Apakah pria itu sedang bersandiwara hanya untuk memperdayainya?
"Apa kau sungguh tak ingin memberiku kesempatan?" pinta Nikho.
Magnolia membuang muka ke samping kiri, Nikho menikmati paras rupawan itu yang masih bersikap dingin dan menunjukkan rasa benci terhadap dirinya.Â
"Kesempatan, untuk apa?" tanya Magnolia dingin.
"Aku hanya ingin ...."Â