Part 4
Sebelumnya, Part 3
"Jadi, apakah itu perbuatanmu?" tanya Magnolia menatap Nikho tanpa kedip.Â
Nikho tak menyahut. Hal itu sudah menjadi jawaban pasti bagi Magnolia, rasa kecewa dan marah bercampur.
"Kenapa?" desisnya, "Kenapa kau lakukan itu?"
Nikho tetap berusaha tenang, "Karena aku tidak suka kau bekerja di sana."
"Itu bukan urusanmu,"
"Apa kau tidak sadar? Saat kau berdiri di sana, banyak pria yang menatapmu liar. Tentu saja kau tahu apa yang ada dalam pikiran mereka, kau mungkin juga masih ingat saat pertama kita bertemu, apa yang terjadi padamu?" seru Nikho sedikit geram. "Itu adalah salah satu akibat dari pekerjaanmu!"
"Ya, aku tahu. Aku tahu resikonya dari awal ... aku akan sering bertemu dengan orang-orang sepertimu. Apa kau tidak ingat bahwa kau juga memandangku sama seperti mereka, kau mendatangiku dengan niat yang sama dengan mereka. Kau ... tidak ada bedanya."
Nikho mengeraskan rahangnya.Â
Sementara Magnolia mulai bangkit dari duduknya dan mengayunkan kaki menuju pintu keluar. Nikho mengepalkan tinjunya sejenak lalu menyusul dengan langkah lebar. Dengan cepat dia meraih lengan wanita itu, memutar tubuhnya hingga mereka berhadapan.Â