Dia membalas,
"Kangen juga ya sama wajah tampan gue? (emo menggoda dengan satu alis terjinjing)
Ternyata asyik juga berbalas pesan WA kalau sedang jauh begini, serasa seperti ABG yang sedang kasmaran. Kamipun berbalas ria pesan WA hingga larut malam. Dan dari hal itu aku tahu, bahwa Adam benar-benar mencintaiku. Hanya aku terus saja mencoba menyembunyikan perasaanku, entah! Aku masih egois untuk mengakui api yang sudah membakar seluruh jiwaku. Meski hanya lewat pesan WA.
 ••••••••
Aku sedang bercanda di dalam kamar bersama Dila dan Erna, besok adalah hari pernikahanku dengan Adam. Kami mengadakan acara di hotel papa, mulai hari ini hingga minggu depan. Memang cukup meriah karena ini pertama kalinya pqpa menikahkan anaknya, kak Keyga sendiri akan sekalian bertunangan lusa. Makanya acara diadakan sampai seminggu full.
Tawa kami berhenti karena pintu diterobos seseorang. Papa dan kak Keyga masuk, mereka memberi ekspresi yang tak mampu kubaca. Papa menghampiriku,
"Key!" desisnya duduk di depanku, memungut tanganku.
"Ada apa pa?"
Papa tidak menjawab, malah merengkuhku ke dalam pelukannya. Mengeratkan pelukannya sambil membelai rambutku, "pa, ada apa?" aku bisa merasakan sesuatu yang tidak beres.
"Jet yang membawa Adam jatuh di laut sulawesi!" desis papa, mataku melotot lebar. Tubuhku membatu, "kami masih belum menemukan Adam!"
Kudorong seketika tubuh papa menjauh dariku, menggeleng pelan, "ini hanya joke kan pa, beberapa jam lalu Key masih Whatsapp-an sama dia!"