Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengantin Papaku (1)

28 Agustus 2016   10:50 Diperbarui: 30 Agustus 2016   20:21 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixhome.blogspot.com

Sungguh tak dipercaya, dia mampu mencapai garis finish 8 detik lebih dulu dariku. Ini pertama kalinya aku dikalahkan oleh seorang wanita. Mata kami kembali bertemu saat kami berbaur dengan teman masing-masing. Dan kurasa aku benar, dia memang spesial. Sejak saat itu, dia sering datang ke tempat trak. Meski tak pernah balapan lagi, katanya...malam itu dia hanya sedang kesal dengan seseorang. Kuterka orang itu adalah aku. Lama-lama aku tidak tahan karena kami hanya saling tatap, saling kerling, tanpa ada sapaan. Jadi kuhampiri saja dia yang hanya duduk di atas kap mobil sembari meminum sekaleng softdrik.

"Hai!" sapaku,

"Ada yang bisa kubantu bung?"

"Bung?"

"Kenapa, aku salah memanggil lagi?" tanyanya. Ya, aku ingat aku sempat protes saat dia memanggilku mas. Aku juga tak suka dia memanggilku dek, meski aku tahu dia lebih tua dariku. Mungkin usianya 24 tahunan.

"Jadi..., kau anggota club Jupiter?"

"Anggota club? Tidak, aku hanya...berteman dengan Jeff!"

"Pacar maksudmu!" aku setengah menyindir.

"Haa...ha..aaa...," dia malah tertawa lepas, "bajingan seperti Jeff bukan tipeku, lagipula...aku tak mengukur melalui kriteria!" sahutnya. Kurasakan dia serius mengucap itu. Aku harus tertawa ringan karenanya.

"Jeff bilang padaku, aku seharusnya tak berurusan denganmu!" katanya tiba-tiba. Tentu saja, Jeff sangat membenciku. Kami memang rival abadi. Katakan saja musuh.

"Lalu, kau akan menuruti?" pancingku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun