"Ibu sedang pergi arisan om?"
"Sudah lama?"
Ku lirik jam di dinding yang baru menunjuk jam 8 malam, "baru setengah jam om, biasanya pulangnya sampai jam 10!" sahutku santai.
"Oh...!" sahutnya menutup pintu dan berjalan menghampiriku yang tengah mengerjakan tugas sekolahku di meja belajar. Dia berdiri di sampingku, "belajar apa?" tanyanya.
"Matematika om, sudah mau selesai kok!"
"Om mau minta tolong, boleh tidak?"
Ku toleh wajahnya yang nampak lelah, "minta tolong apa om?" tanyaku tanpa curiga. Dia mengembangkan senyum tipis, menaruh tangannya di salah satu pundakku,
"Pijitin om ya, cape nih!"
PIJIT!
Tiba-tiba anganku melayang ke masa lima tahun silam. Dimana proses pijit-memijit menjadi berbeda, aku terdiam tak menyahut. Ku turunkan pandanganku dari matanya, memutar pulpen di tanganku.
"Kau tidak mau mijitin om ya, masa' om nanti harus minta pijit ibumu. Dia pasti lelah juga, kasihan!"