Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wild Sakura #Part 23; Kita Tak Bisa Menawar pada Siapa Kita Akan Jatuh Cinta

23 Mei 2016   14:24 Diperbarui: 23 Mei 2016   14:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edwanpun bangkit dan keluar lebih dulu dari ruangan itu, Reza di belakangnya. Mereka berjalan menuju meja di sudut ruangan di dekat kaca, dari jaraknya...Reza sudah bisa melihat seorang gadis muda yang cantik dan sederhana tengah melamun menatap lalu-lalang di luar resto. Reza menyunggingkan senyum,

Ah, selera Edwan masih sama. Gadis sederhana yang cantik dan menawan, kapan aku bisa menemukan gadis secantik itu?

Reza melirik Edwan yang kini berjalan di sampingnya dengan seringai nakal, tapi ada rasa iri yang terselip di dalamnya. Gadis yang mampu membuat Edwan bertekuk lutut selalu memiliki wajah yang rupawan. Tapi kali ini, akankah cinta sahabatnya itu berbalas?

"Sonia, maaf!" seru Edwan membuyarkan lamunan gadis itu. Sonia segera menoleh dan berdiri, "lama ya menunggu kami?" tanya Edwan. Sonia mengulas senyum,

"Nggak apa-apa om, kan aku juga nggak ada kerjaan!"

"O ya, ini Reza. Temanku dan...pemilik tempat ini!" kata Edwan mengenalkan. Reza mengulurkan tangannya ke arah Sonia, "Reza!"

Soniapun menyambut tangan itu dengan menyebutkan namanya, "Sonia!" desisnya. Reza menjinjing satu alisnya, "Sonia, nama yang cocok!" pujinya dengan mengulum senyum. Sonia tak menampakan ekspresi apapun, biasanya seorang gadis akan merona saat di puji. Rupanya gadis ini tak haus akan pujian.

Mereka lalu duduk bersama, "ok, Sonia. Ed sudah menceritakan tentangmu padaku, mulai besok..., kamu boleh bekerja di sini!" serunya.

Mata Sonia terbelalak, "A-apa!" serunya spontan menatap Reza lalu beralih ke Edwan, "om..., ini maksudnya apa?" tanyanya heran.

"Seperti yang kamu dengar, kamu bisa bekerja di sini?" sahut Edwan. Ia memang tidak memberitahukan Sonia tentang niatnya membawa Sonia ke tempat Reza, ini adalah salah satu kejutan untuk gadis itu. Ia tahu Sonia pasti bingung harus bekerja dimana setelah di pecat dari kedai soto. Ia bisa saja memberikan apapun yang Sonia butuhkan, tapi ia tahu Sonia bukanlah gadis yang mudah menerima uluran tangan orang lain. Jadi solusinya hanya satu, membantunya mencari pekerjaan.

"Kamu jangan kuatir, aku tidak akan menjadikanmu tukang cuci piring disini, atau menyikat lantai!" tukas Reza, "nanti..., Edwan bisa memutus hubungan persahabatan kami!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun