Marisa menatap bunga indah itu, mawar prancis memang bunga favoritnya, iapun menerimanya dengan sedikit kasar, "thanks!" ucapnya. Marisa membaui bunga itu, wangi sekali. Josh tersenyum, ia memungut sesuatu lalu menyodorkannya kepada Marisa kembali.
"One more!" katanya, Marisa mengalihkan pandangannya dari mawar itu ke kotak hitam yang di sodorkan oleh Josh, lalu ia menoleh ke arah Mike yang hanya mengedikan bahunya saja karena Mike memang tahu Josh membeli sesuatu untuk hadiah ulangtahun Marisa karena tempo hari belum sempat memberinya apa-apa.
Marisa pun menerimanya dengan hati-hati, Josh tersenyum girang dengan reaksinya. Perlahan Marisa membuka kotak itu, hingga...
"Wok..wok...!"
"Arghhhh...!" jeritnya yang langsung melempar kotak itu jauh darinya, seekor kodok melompat-lompat. Marisa segera memeluk Mike dengan erat sambil menjerit-jerit, "mike, help me. Argh..., its frog...oh my..., take it aeay from me, take it away!" teriaknya.
Mike melirik Josh dengan kesal, "Josh...!" katanya menekankan nama sahabatnya itu, "take it away, please!" suruhnya. Josh yang sedang tertawa gembira harus memungut kodok yang tengah melompat-lompat di lantai itu kembali menaruhnya di kotak hitam dan menyembunyikannya di belakang sofa, nanti akan ia bawa pergi lagi.
"Ok darling, its clear now!" kata Mike memberitahukan. Marisa menggeleng, "no...!" sahutnya tak percaya, "look around, the frog is gone!" katanya lagi. Perlahan Marisa mengangkat kepalanya, celingukan. Kodoknya memang sudah tak ada, iapun melepaskan pelukannya, tapi ia masih waspada kalau-kalau sang kodok masih di sekitarnya. Ia memang pobia kodok. Dulu waktu kecil, beberapa temannya membullynya dengan begitu banyak kodok, bahkan ada yang di masukan ke dalam baju belakangnya. Ia mencoba mengeluarkannya sambil menjerit-jerit hingga pingsan. Sejak itulah ia pobia kodok.
Josh mengetahui itu ketika mereka liburan bersama, Mike memberitahukannya. Dan memberi Marisa surprise kodok adalah fantasinya sejak lama. Baru kali ini kesampaian.
Marisa menatap Josh dengan lebih garang, "you..., you want to kill me?" serunya, "you bastard!" makinya. Josh masih menyisakan tawa ringan, "ok, I'm sorry Marisa. But, its really...ehm...,"
"Stop to bullying my Fience, Josh!" pinta Mike,
Josh akhirnya memungut sesuatu yang tergeletak di meja, ia kembali menyodorkannya pada Marisa, "its a real present for you," Marisa menatapnya curiga. Tentu saja ia tak mudah percaya pada Josh setelah apa yang di lakukannya beberapa saat lalu.