Pria ini menatapku lembut sekarang, tatapan garangnya melemah, ia membuka taksi tanpa memindahkan matanya dariku, "taksimu nona!" katanya.
Aku tertegun menatapnya, entah kenapa aku seperti merasakan darahku mendesir. Sesuatu yang tak pernah ku rasakan selama ini, tapi segera ku pindahkan tatapanku lalu berjalan ke pintu taksi yang sudsh terbuka dengan melewatinya. Ia sedikit bergeser, "terima kasih!" seruku singkat. Aku pun menenggelamkan diriku ke dalam taksi, ia menutup pintunya lalu mengetuk kaca depan. Sang sopir taksi menurunkan kacanya, pria itu sedikit membungkuk, "antarkan nona ini sampai ke tempat tujuan dengan selamat!" katanya lalu berdiri tegak kembali.
Taksi itu melaju membawaku, "kemana neng?" tanya sang sopir.
"Ke Tanjung Duren pak!"
Malam itu aku tak bisa tidur, sungguh! Bayangan pria itu muncul di depanku dan tak mau menyingkir. Wajah asingnya begitu menggelitik benakku, ku tafsir dia bukan orang Amerika, bukan Inggris, mungkin Jerman...atau...Rusia. Tapi dia berbahasa Indonesia dengan fasih. Siapa dia?
* * *
Next, Bagian Dua
#Kisah Lainnya,
Â