"Jika kita mempercayainya, itu tidak hanya sekedar dongeng. Aku..., sudah sangat lama menunggu, menunggu seseorang..., yang mampu menggetarkan hatiku hanya dengan memikirkannya!" aku Rocky, Sonia menatapnya kembali. Rockypun membalas tatapan itu, "yang mampu..., membuatku tak bisa berhenti memikirkannya, dan saat di dekatnya..., jantungku seperti mau meledak!"
Sonia hanya diam menatapnya, karena apa yang di katakan Rocky itu belakangan ia rasakan terhadap pria yang mengatakan semua itu, pria yang ada di sisinya, yang sedang bertatapan dengan dirinya. Dan dalam jarak sedekat ini, ia juga tak mampu mengendalikan apa yang sedang berperang di balik tulang rusuknya itu.
"Apa kamu tahu?" tanya Rocky sedikit berbisik, "semua itu..., aku rasakan setelah ketemu kamu, aku rasakan saat bersama kamu, bisakah..., kita menyebut ini cinta?" tanyanya. Sonia tak menyahut, ia tetap diam. Membeku. Bahkan ketika jemari Rocky menyentuh pipinya, merabanya, ia malah memejamkan mata, seolah menikmati itu.
Rocky menatap wajah cantik di depannya, yang ada di tangannya, ya, ia sudah sangat lama menunggu. Menunggu gadis ini datang dalam hidupnya, karena saat bersamanya ia merasa bebas, tanpa beban. Ia ingin terus seperti itu, bisa memandang wajahnya lekat, merabanya. Tapi sebuah dering hp harus membuat mereka terjaga dan menjauhkan diri.
Suara itu berasal dari hp Rocky, ia memungutnya dan itu adalah nomor om Hardi, papanya Nancy. Ada apa gerangan?
---Bersambung....---
Â
© Wild Sakura (season 1)
Next, Wild Sakura #Part 17 | Wild Sakura #Prologue
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI