Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 37

12 Februari 2016   00:45 Diperbarui: 16 Februari 2016   01:26 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liana juga membangkitkan diri perlahan hingga duduk, Nicky membenarkan pakaiannya yang sedikit berantakan seraya menjauh. Masih menatap Liana yang kian terpaku.

"Apakah selain mereka, kau juga bersama pria lain?" tanya Nicky lagi, pertanyaan yang begitu menusuk hati Liana hingga hancur, "jadi....Rizal saja tidak cukup bagimu!" hati Liana kian berkeping, ingin rasanya ia menjerit, atau....

Menampar wajah Nicky.

Tapi ia terlalu mencintainya untuk bisa lakukan itu, meski saat ini pria itu mulai membuatnya menciptakan sepercik rasa benci di sudut hatinya.

"Lalu apa yang mereka berikan padamu sebagai imbalannya, ha?" Nicky kembali melancarkan serangannya, Liana masih membisu.

"Atau....,"

"Pergi!" potong Liana dengan geram, Nicky sedikit terbelalak, "kau mengusirku?" tanyanya.

"Pergi!" gerutu Liana sekali lagi, buliran bening kembali mengalir di pipinya, "aku harap....kau tidak akan kembali lagi!" katanya lalu melarikan diri ke dalam kamarnya, menutupnya dengan kencang dan bersandar di belakang pintu. Membiarkan tangisnya pecah.

Nicky terpaku, mencoba mencerna kalimat terakhir yang Liana lontarkan padanya, itu memang sebuah usiran. Sebuah usiran bukan hanya dari rumah ini, tapi juga....dari hidup wanita itu. Ia sadar dengan apa yang di ucapkannya, ia pikir ia akan mendapatkan perlawanan dari istrinya seperti selama ini. Bukan sebuah usiran! Dan sikap Liana kali ini cukup menciptakan tanya di benaknya. Apakah istrinya itu sudah bosan dengan tekanannya?

Ia menatap pintu kamar Liana yang terkatup rapat itu lalu menyingkir. Sementara Liana masih membiarkan tangisnya menderai memenuhi kamarnya, ia kira ia bisa kembali ke pelukan Nicky dengan sikapnya itu. Tapi apa yang Nicky lakukan, kenapa dia tega berkata seperti itu?

Menganggapnya sebagai wanita murahan, yang dengan rela tidur dengan semua pria, begitu? Serendah itukah dirinya di mata suaminya sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun