Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 37

12 Februari 2016   00:45 Diperbarui: 16 Februari 2016   01:26 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kecil ia tak pernah berniat menikah, ia takut tak bisa menjadi suami dan ayah yang baik sama seperti papanya. Meski kakeknya adalah sosok kepala keluarga yang sempurna, darah kakeknya memang mengalir dalam urat nadinya, tapi di sana pula mengalir darah papanya, yang jelas tak mungkin bisa ia ganti dan ingkari. Papanya tak bisa di sebut seorang suami maupun ayah, sama seperti ibunya yang juga tak pantas di sebut seorang istri bahkan seorang ibu. Mereka berdua, cukup menyisakan trauma di hidupnya. Ia bahkan tak bisa memutuskan apakah ia harus membenci atau menyayangi mereka. Tapi saat menikahi Liana, ia mulai percaya bahwa mungkin ia bisa memiliki pernikahan yang bahagia seperti kakeknya. Tapi kini.....

Ia bahkan tak tahu harus bagaimana!

Daren menghampiri Mela di mejanya, "apakah Nicky ada di dalam?" tanyanya yang meletakan kedua telapak tangannya di pinggiran meja istrinya, Mela sedikit mendongak untuk menemukan wajah suaminya, "dia keluar 15 menit lalu?" sahutnya, Daren sedikit melebarkan bola mata berlensa hijau tua itu,

"Keluar lagi?"

"Belakangan kulihat pikirannya kacau, kemarin...kau tahu....sepertinya dia punya firasat buruk soal Liana, tapi dia tidak beranjak kemana-mana. Mungkin sekarang..., dia berusaha menemuinya!"

"Aku harap....tidak ada sesuatu yang buruk terjadi!" harap Daren, Mela menaruh lengannya di atas telapak tangan suaminya, "I hope so!" keduanya berpandangan dengan memupuk harapan yang sama.

Ivana keluar dari rumah sakit, tadi pagi badan Nino cukup panas, anak itu terus menangis dan tak mau makan jadi ia bawa ke dokter. Untung itu hanya demam biasa, jadi tak perlu sampai di opnam.

Ia menaruh Nino di babychair - nya, lalu memutari depan mobil untuk bisa sampai di balik kemudi, ia segera menjalankan mobilnya meninggalkan gedung rumah sakit.

Di tengah perjalanan ia di kejutkan dengan kemunculan seseorang dari jok belakang, apalagi sesuatu yang langsung menempel di kepala Nino.

Sepucuk senjata api!  

Ivana membuka mulutnya tapi belum sempat ia bersuara, pria itu sudah dulu memotongnya, "jika kau berhenti dan berteriak, maka aku akan meledakan kepala anakmu!" ancamnya, Ivana menoleh sejenak, "kau mengancamku?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun