Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 37

12 Februari 2016   00:45 Diperbarui: 16 Februari 2016   01:26 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di nasehati seperti itu ia malah sedikit merengut, "kau pikir aku tak bisa belajar dengan cepat?" serunya, Rizal sedikit tersenyum melihat ekspresi Liana saat ini, ia seperti menemukan Liana kecil yang marah saat dirinya menasehatinya. Dan senyuman Rizal justru membuat Liana kian heran, "kau sedang mengejekku?"

"Tidak, aku hanya mau bilang....aku mau keluar sebentar!" ungkap Rizal, mimik Liana berubah masam. Rasa takut tiba-tiba saja menghujam, ia merasa tenang karena Rizal menemaninya.

"Kau...kau mau pergi?" tanyanya terbata.

Rizal bisa melihat ketakutan itu di mata Liana, ia juga berat harus meninggalkannya tapi ia harus pergi dan menemukan sebuah fakta.

"Kau tidak usah takut, aku hanya sebentar. Kuncimu ada di atas meja, aku bawa kunci sendiri, jadi jika ada yang mengetuk kau jangan membukanya!" pesannya, "tapi Jal,"

"Aku sudah siapkan makanan di dapur jika kau lapar, aku akan segera kembali!" katanya menyentuh pipi Liana, saat Rizal menarik tangannya, Liana menahannya, "tapi kau tidak akan meninggalkan aku sendirian kan, kau tidak akan pergi dariku?" tanyanya dengan mata sembab.

Rizal kembali memasang senyum, "aku tidak pernah meninggalkanmu sendirian kan? Aku hanya pergi sebentar, ok!" janjinya, Liana diam. Tak menggeleng. Tak mengangguk. Dengan terpaksa ia melepas tangan Rizal yang melepaskan diri darinya, meski ia yakin Rizal tidak akan pernah meninggalkannya tapi ia tetap butuh kepastian. Karena selama ini ia memang bisa bertahan karena Rizal, jika bukan karena Rizal pasti ia sudah lama mati.

Setelah Rizal menghilang pandangnya ia mulai celingukan ke sekelilingnya, lalu merapatkan lututnya dan mendekatkan sweter yang hampir jadi itu ke dadanya. Ia takut jika Anthony tiba-tiba datang dan melakukan hal yang jauh lebih buruk terhadapnya.

* * *

Nicky memandangi warung kopi Liana dari dalam mobilnya, tempat itu tutup. Selama ini istrinya menyambung hidup di sana, ia terkadang melewati jalanan itu tapi kenapa ia tak pernah menyadarinya?

Lalu bayangan foto-foto yang ia lihat pagi tadi kembali menghujam otaknya, gurat-gurat amarah kembali terlukis di wajahnya. Hal itu cukup membuatnya dadanya sesak. Sakit. Haruskah pernikahannya berakhir seperti ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun