"Di tempat yang aman!"
"Aman?"
Anthony berdiri, berjalan menuju ke sebuah meja. Menuang sebuah cairan di dalam botol ke dalam gelas kosong, lalu berbalik sambil menyesapnya ia menatap Liana kembali, "kau benar tidak ingat padaku Liana?" tanyanya. Liana sedikit mengernyit, tak mengerti dengan ucapan pria itu.
Anthony menenggak cairan itu hingga tinggal sedikit saja lalu membuang gelas itu begitu saja sampai terdengar suara ketika gelas itu pecah di lantai. Ia melangkah ke arah Liana, Liana menatapnya sampai mendongak ketika pria itu sampai padanya. Ia makin tak mengerti dengan maksudnya. Kini Anthony ikut duduk di sampingnya, membalas tatapannya. Begitu dekat!
"Sungguh kau tidak ingat?" tanyanya lagi, "jadi.....aku memang tidak membekas dalam pikiranmu sekalipun?" Liana masih diam tak mengerti. Bahkan kian terpaku. Anthony mengangkat tangannya, menyilakan rambut Liana ke belakang, ia sedikit mendekatkan wajahnya, Liana tetap diam.
"Apakah aku harus memanggilmu....Nyimas - Roro - Aliana putri - kusumaningrum.....!" perlahan Liana menggerakan kepalanya untuk lebih berhadapan dengan Anthony ketika pria itu menyebutkan nama aslinya, "Suryo Aditomo!" lanjut Anthony. Â
Liana memberikan tatapan tak percaya.
"Kau....kau....!"
"Tahu namamu, kau mengenalinya....itu artinya...kau mulai ingat?" sahut Anthony, "bagaimana...kau tahu....!" desis Liana yang di potong Anthony, "namamu?" tanyanya, lalu terdengar tawa ringan.
Anthony sedikit menjauhkan wajahnya, menatap lekat wajah Liana, "kau ingat namamu tapi masih tak ingat padaku? Atau....aku juga harus menyebutkan namaku, ha?" katanya lagi. Liana hanya menelan ludah. Jika Anthony tahu nama aslinya itu artinya....dia adalah orang dari masalalunya?
"Gail - Anthonio.....Moires Robert!" desis Anthony, mata Liana sedikit bertambar lebar, "kau kenal nama itu, Liana?" tanyanya kemudian.