"Tapi bang!" Ivana kembali lagi ke tempat itu, "eh eneng lagi!" sahut Panjul, tanpa berdiri sekarang, Ivana menyilakan rambutnya yang tergerai.
"Kalau misalkan tidak ada di sana dimana aku harus mencarinya?"
"Ya paling ke rumahnya, tapi....saya ada nomornya neng. Gimana kalau saya telepon aja?"
"Boleh!" sahutnya cepat. Panjul segera merogoh saku celananya dan mengeluarkan hpnya, ia menekan nomor Rizal dan menunggu jawaban sambil melirik Ivana yang terlihat cemas.
"Eh Jal, ada yang nyariin nih!"
"Siapa?"
Panjul menoleh Ivana, "neng siapa namanya neng?" tanyanya, "Ivana!" sahut Ivana tegas, "Ivana!" ulas Panjul. Rizal tertegun,
"Ivana, ngapain dia nyariin gue?" Â
Panjul kembali menoleh Ivana, "mbak, ada apa nyariin si Rijal?" tanyanya, Ivana mendesah kesal. Ia rebut saja hp di tangan Panjul, "eh!" seru Panjul. Ivana segera menempelkan hp itu ke telinganya.
"Rizal?"
"Ada apa kau mencariku?"