"Tidak tahu!"
Nicky kembali melanjutkan langkahnya, Liana menatap punggung suaminya hingga menghilang dari jarak pandangnya. Ia tahu betul saat ini Nicky sedang marah, apakah ia telah melakukan sesuatu yang tak di sadarinya? Sikap Nicky, cara bicaranya, sungguh cukup menunjukan amarah yang sedang di rasakannya. Apalagi sorot matanya!
Nicky menghempaskan dirinya di balik kemudi, bayangan senyuman Liana pada Rizal di dalam foto itu terus tak bisa ia tepis. Kenapa harus Rizal, bukan dirinya? Lagi-lagi Rizal, jika seperti ini bagaimana mungkin ia harus menepis rasa cemburunya? Yang ada, ia akan memberi Rizal lebih banyak peluang untuk bisa memenangkan hati Liana.
Damn!
Ia merutuk dalam hati, ternyata cinta itu memang aneh dan sulit untuk di mengerti. Ia tahu ia memiliki rasa seperti itu terhadap Liana, ia bahkan tak rela jika wanita itu dekat dengan pria lain, apalagi sampai tersenyum. Tapi bagaimana ia harus bersikap atau berungkap agar wanita itu tahu hal itu. Haruskah ia mengatakannya secara lesan? Tidak, itu tidak mungkin!
Akhirnya iapun menjalankan mobilnya meninggalkan rumah, padahal niat awal mencari istrinya bukanlah untuk pamitan karena ia baru akan pergi jam lima sore, yang artinya itu masih sekitar 20an menit lagi. Tadinya ia berniat mengajak istrinya ngobrol santai, atau menciptakan kemesraan ringan sebelum pergi. Karena jujur, suasana yang sempat tercipta di dalam kamar ketika dirinya pulang siang tadi cukup mempengaruhinya, tapi beberapa saat lalu.....sungguh membuat semuanya berubah.
Liana hendak membuka pintu kamar ketika suara Jaya menghentikannya, ia menoleh ke arah pria itu, "Eh Jay, ada apa?" tanyanya menarik tangannya dari gagang pintu. Jaya menghampirinya,
"Maaf nyonya, dimana tuan Nicky. Bukannya tadi dia bilang mau mencarimu?"
"Nicky, dia baru saja keluar. Memangnya dia tak memberitahukanmu?"
"Dia bilang baru akan keluar jam lima!"
Liana tertegun, sedikit melebarkan mata. Saat melewati ruang keluarga ia sempat melirik pada jam besar yang jarumnya baru menunjuk pukul 4.15, Jaya bilang Nicky baru akan pergi jam lima sore tapi kenapa dia bilang padanya akan keluar saat itu juga? Ia jadi ingat sorot mata dan nada suara suaminya, apa yang terjadi sampai Nicky berubah pikiran, apakah tadi suaminya memergoki dirinya bersama Rizal? Mungkin saja kan, lalu Nicky kembali salah paham?