"Kenapa kau merambah kesana?"
"Kenapa, mau marah? Dengar Nicky, Liana memiliki masalalu yang buruk, bahkan ia juga mengalami insiden buruk yang membuatnya trauma, jika kau benar mencintainya, usahakan memberinya perhatian lebih. Biarkan dia tahu kalau kau peduli padanya, itu saja!"
Nicky terdiam. Ruangan itu juga seolah ikut diam, menemaninya mencerna saran-saran sahabatnya.
"Ok, aku rasa....bukan ini yang akan kita bicarakan bukan. Bagaimana kalau kita membahas keperluam pertemuan ini saja!" usul Brian mengingatkan.
"Yah, kau benar!" sahut Nicky, "ku rasa kita harus menuntaskan masalah ini dulu, bagaimana kelanjutannya?"
"Wanita itu, namanya Sarah Kartika. Dia bekerja di salah satu perusahaan teknologi, tapi....dia masih sebagai pegawai magang!"
"Pegawai magang?"
"Hasil penelusuran, dia baru bekerja sekitar tiga bulan di sana. Di ketahui bahwa wanita ini....ehmmm.....dia.....biasa...., bispak. Kau tahu kan?" jelas Brian, Nicky mengangguk.
"Dia bertemu dengan Rafi beberapa kali, selain itu dari ponselnya kita menemukan beberapa nomor yang setelah kita cek sudah tak di gunakan lagi dan sepertinya registrasi simcard itu pun mengunakan identitas yang asal-asalan. Pihak perusahaan tempatnya bekerja, aku rasa...tidak terlibat. Mungkin dia menerima job ini dari orang tak di kenal pemilik nomor-nomor itu, mungkin karena dia sedang butuh uang atau apa?"
"Brian, aku tidak ingin jaruh korban lebih banyak lagi. Sepertinya...aku punya kesimpulan, meski belum 100% yakin!"
"Benarkah?"