Nikita memandangi secara bergantian antara wajah Ethan dan benda yang ada di tangannya, ia masih tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"Bersediakah kau menikah denganku?"
Nikita masih terdiam, hal seperti ini yang ia takutkan, ia memang menginginkan Ethan untuk bisa menjadi suaminya, dia pria yang sempurna. Baik, tampan, juga mapan, tapi apakah saat ini ia siap untuk hal itu?
"Ethan, apakah ini tidak terlalu cepat?"
"Kita sudah menjalin hubungan lebih dari satu tahun, apa itu masih kurang lama?"
"Aku...., aku belum bisa menjawabnya sekarang. Tolong beri aku waktu!"
Ethan mengangguk pelan, meski ada kekecewaan tapi ia tak ingin menunjukan hal itu pada kekasihnya, wanita yang membuatnya tergila-gila.
"It's ok," ia menyimpan kembali cincin lamarannya, suasana di antara mereka jadi sedikit janggal. Keduanya diam selama perjalanan, selesai mengantar Nikita ke apartemannya, Ethan langsung pulang.
Setelah mobil Ethan menghilang, Nikita malah melangkah meninggalkan gedung apartementnya.
* * *
"Sebelum target di eksekusi, aku ingin tanya, kenapa dengan orang ini?"