Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tempat Terindah #25 ; Terusir

5 Agustus 2015   00:31 Diperbarui: 5 Agustus 2015   00:31 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Hanya ada satu pilihan, kmau harus keluar dari sanggar ini sekarang juga!"

"Tapi madam,"

"Saya tidak mau melaporkanmu ke kantor polisi, itu akan mencoreng nama sanggar ini kembali. Kamu tahu, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkannya. Saya tidak bisa lagi ambil resiko itu, jadi....kamu harus keluar dari sini, dan jangan pernah kembali lagi!"

Mata Alisa mulai sembab dan memerah, tapi tak ada gunanya ia memohon. Barang buktinya ada, di dalam tasnya, tapi itu bukan miliknya. Ia bahkan sudah berjanji pada dirinya sendiri, tidak akan lagi terlibat apapun dengan barang haram itu, tapi siapa yang akan pernah. Lagipula madam Selfie benar, jika kasus ini sampai ke kantor polisi....sanggar ini akan kembali jatuh, dan ia tak mau menjadi menyebabnya untuk kedua kalinya.

"Maafkan saya, madam!" sesalnya, "terima kasih....karena madam sudah pernah memberi saya kesempatan untuk bergabung lagi di sini, itu sangat berarti bagi saya!" katanya lalu bangkit dan keluar.

Ia memandangi gedung itu dari luar, sekarang harapannya untuk bisa menjadi balerina besar sudah kandas. Sama seperti harapan cintanya terhadap Ridwan, sekarang ia tak punya apa-apa lagi. Tak ada lagi alasan baginya untuk tetap bertahan di kota ini, mungkin....memang sudah takdirnya ia pergi. Iapun melangkah lunglai di jalanan.

* * *

Nadine memutuskan pergi ke sanggar siang itu, ia ingin melihat teman-temannya berlatih sekaligus bertemu Alisa. Siapa tahu saja mereka bisa bicara empat mata, meluruskan segala hal di antara merela. Tapi ia malah menemukan fakta pahit tentang Alisa,

"Itu tidak mungkin madam!"

"Kami menemukan buktinya, Miss. Anna sudah membawanya ke lab untuk di periksa, dan itu memang ekstasi!"

Alisa, apakah itu mungkin? Apakah benar Alisa masih memakai barang-barang itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun