Alisa melihat Ridwan ada di depan rumahnya ketika dirinya pulang, maka iapun memutuskan untuk mundur dan bersembunyi di balik pepohonan. Sesekali Ridwan melirik arloginya, sudah lewat jam 10 malam tetapi Alisa tak juga pulang. Ia mulai cemas, maka iapun menelponnya saja.
Saat teleponnya bergetar, ia segera memungutnya. Nama Ridwan muncul, ia segera mengangkatnya .
"Halo, assalamu alalikum!"
"Waalikum salam, Alisa. Kamu ada dimana?"
"Eim, aku...aku...!" Alisa mencoba mencari jawaban, "aku di sanggar!" bohongnya, "sanggar?"
"Aku sedang malas pulang?"
"Alisa, ada sesuatu yang penting yang ingin aku bicarakan!"
"Ku rasa sudah tak....!"
"Alisa dengarkan aku dulu," potongnya, "Ini mengenai Nadine dan kita!"
"Nadine!" desisnya, ia jadi ingat ia baru saja menunggu Nadine dari sore hingga petang, dan wanita itu tak datang seperti janjinya. Membiarkannya menunggu.
"Iya!"