Mereka berjalan ke sofa dan duduk di sana, "sepertinya ada yang begitu penting sehingga kau datang langsung ke sini?" terka Alicya.
"Kau selalu bisa menebak niatku!"
"Ada apalagi Danny, apakah ada masalah?"
"Tidak, aku hanya.....entahlah Alicya. Aku merasa.....aku masih belum siap jika harus meninggalkan Sharon sendirian!"
"Kau tahu Sharon tidak akan sendirian, aku masih tantenya, juga masih ada Frans, ada paman Toni. Bahkan sekarang Karen dan Sammy!"
Danny menatap Alicya seketika saat mendengar nama Karen, "kau jangan berfikir seperti itu, siapa tahu saja kita bisa menemukan obatnya dan kau bisa sembuh!"
"Sejauh ini mereka masih belum menemukan apa-apa, bahkan aku merasa seolah aku bisa melihat mautku!"
"Jangan bicara seperti itu, Danny!"
"Kau tahu....., apa yang Ibu katakan sebelum meninggal. Dia bilang....., dia melihat ayahku, semakin hari bayangannya semakin jelas. Itu juga yang aku alami, Aku bahkan bisa merasakan kehadiran Sarah!"
"Kau membuatku takut!" desis Alicya, "kita bicarakan hal lain saja, apa keperluanmu datang kesini?"
"Oh, itu.....ini soal investasiku di sini. Aku berniat untuk menambah investasiku sekaligus memasukan nama Sammy di dalamnya. Bagaimana pun, dia putraku!"