Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Price of Blood # Part 17

15 Mei 2015   21:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:00 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Apa sekarang kita hanya menonton?" tanya Adit, Mereka mendengar tangisan bayi semakin kencang. "itu memang bayi!" desis Danny. "sudah ku bilang ada bayi di sini!" sahut Jonan. Rizky masih berjalan pelan mencari Reiner, tapi ternyata tanpa di cari pria itu memunculkan diri dan membuang senjatanya. Ia memandang Kapten Rizky dengan tatapan yang menantang, tak ada jalan lain. Mungkin ia harus bertarung, berharap bisa menyandranya agar dapat membawa Selina keluar dari tempat ini. Kapten Rizky juga sepertinya mengerti, ia tahu Reiner tidak akan menyerah dengan mudah. Putra sudah mengunci bidikannya di belakang kepala Reiner, tapi sepertinya akan ada adegan yang seru maka iapun hanya menonton, menunggu apa yang akan terjadi.

Perlahan Danny melangkah ke arah suara tangisan bayi itu, kedua temannya hanya memperhatikannya. "apa yang akan dia lakukan?" tanya Aditya. "mungkin menangkap wanita itu, kita bisa mencari informasi lebih darinya. Mungkin dia tahu beberapa orang yang berhubungan dengan Reiner!" sahut Jonan.

"Sepertinya itu ide bagus, Mayor!"

Danny terus melangkah ke arah suara itu, Selina makin mempererat dekapannya. Berusaha menenangkan putranya yang terus menangis. Airmatanya sendiri bercucuran kemana-mana, tapi ia terpaku ketika melihat kaki seseorang di depannya. Ia menoleh dan perlahan merangkakan pandangannya ke atas hingga menemukan mata Danny yang menatapnya.

"Jangan sakiti kami!" desisnya.

**********

The Danny Hatta Course Trilogi ;

# Price of Blood ( the last novel)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun