"Apa sekarang kita hanya menonton?" tanya Adit, Mereka mendengar tangisan bayi semakin kencang. "itu memang bayi!" desis Danny. "sudah ku bilang ada bayi di sini!" sahut Jonan. Rizky masih berjalan pelan mencari Reiner, tapi ternyata tanpa di cari pria itu memunculkan diri dan membuang senjatanya. Ia memandang Kapten Rizky dengan tatapan yang menantang, tak ada jalan lain. Mungkin ia harus bertarung, berharap bisa menyandranya agar dapat membawa Selina keluar dari tempat ini. Kapten Rizky juga sepertinya mengerti, ia tahu Reiner tidak akan menyerah dengan mudah. Putra sudah mengunci bidikannya di belakang kepala Reiner, tapi sepertinya akan ada adegan yang seru maka iapun hanya menonton, menunggu apa yang akan terjadi.
Perlahan Danny melangkah ke arah suara tangisan bayi itu, kedua temannya hanya memperhatikannya. "apa yang akan dia lakukan?" tanya Aditya. "mungkin menangkap wanita itu, kita bisa mencari informasi lebih darinya. Mungkin dia tahu beberapa orang yang berhubungan dengan Reiner!" sahut Jonan.
"Sepertinya itu ide bagus, Mayor!"
Danny terus melangkah ke arah suara itu, Selina makin mempererat dekapannya. Berusaha menenangkan putranya yang terus menangis. Airmatanya sendiri bercucuran kemana-mana, tapi ia terpaku ketika melihat kaki seseorang di depannya. Ia menoleh dan perlahan merangkakan pandangannya ke atas hingga menemukan mata Danny yang menatapnya.
"Jangan sakiti kami!" desisnya.
**********
The Danny Hatta Course Trilogi ;
# Price of Blood ( the last novel)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H