" Ku rasa tidak nona!"
" Fine." jawab Alicya dengan tenang, tapi ada sedikit rasa kecewa di dalamnya. Gadis itu berjalan keluar, tapi di pintu ia berbalik dan tersenyum.
" Aku suka aksimu tadi!" pujinya lalu menghilang di balik pintu.
Danny menghela nafas.
Tuhan... Jangan biarkan aku terjebak dalam situasi seperti itu lagi. Pintanya dalam hati.
Ia pun keluar ruangan itu, berharap setelah ini di perjalanan pulang nanti akan lebih aman. Tapi dengan kejadian di restoran beberapa jam yang lalu ia harus lebih hati-hati lagi.
Telepon di meja Marta berdering, ia pun mengangkatnya.
" Hallo!"
" Selamat sore Ibu Menteri!" seorang lelaki dengan suara berat menelponnya. Darimana dia bisa langsung terhubung dengan mejanya.
" Siapa ini?" tanya Marta.
" Bagaimana hadiah ku tadi?"