Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [46]

6 Juli 2021   21:22 Diperbarui: 6 Juli 2021   21:38 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ya tapi harus berapa lama dong aku begini? Donghyun juga perlu mandi."

"Kurasa mereka sudah di dalam hampir 10 menit. Ketuk saja pintunya," usul Eunyul noona lalu tertawa.

"Ya. Maafkan aku kalian berdua," ujarku lalu mengetuk pintu kamar kami, "maaf, permisi, apa aku boleh masuk?"

Aku menunggu lagi sekitar beberapa detik sebelum pintu dibukakan oleh Choeun noona. Aku menaikkan sebelah alisku melihat rambutnya yang jadi berantakan, dan Donghyun bangun dari ranjang, melotot tak senang padaku. Aku hanya mengedikkan bahuku dan berucap tanpa suara "aku sudah beberapa menit di depan dan kau harus mandi." Donghyun masih menatapku sengit dan berkata tanpa suara juga "hyong mengganggu kami." Dan setelah hiruk pikuk yang terjadi (Donghyun mandi sangat cepat, kedua orangtua kami berpesan kami jangan pulang cepat-cepat, ketika kami naik ke mobil Choeun noona, Donghyun kembali lagi karena dia meninggalkan dompet dan ponselnya) akhirnya kami duduk di dalam mobil dengan tenang sekitar hampir jam 10 pagi. Choeun noona siap di balik setir dan Donghyun duduk di sebelahnya, sedangkan aku dan Eunyul noona duduk di kursi tengah mobilnya.

"Jadi kemana tujuan kita yang pertama?" tanya Choeun noona.

Aku tau dia adalah tipe yang baru akan mulai menyetir ketika kami sudah menentukan tujuan dengan jelas, karena dia masih sangat gugup kalau berkendara dengan beberapa kejutan.

"Kurasa kita bisa melakukan setidaknya empat hal hari ini," jawab Eunyul noona.

"Aku mau nonton! Ada film yang bagus di bioskop. Ini nih."

Donghyun sangat suka film dengan genre action dan dia menunjukkan ponselnya pada kami. Choeun noona menganggukkan kepalanya tanda setuju (kapan dia pernah tidak setuju dengan apapun yang Donghyun mau? Setauku sejak dulu dia menjadi guru kami, dia sudah sangat memanjakan Donghyun).

"Kurasa kita bisa nonton, lalu makan siang," usulku.

"Bagaimana kalau setelah itu kita main ice skating? Kita bisa ke mall yang ada bioskop dan arena ice skating-nya," usul Eunyul noona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun