"Wow Min Dongsun, kau hebat sekali," pujinya setelah aku mengambil putaran besar.
"Tapi noona juga tidak buruk," aku balik memujinya.
"AAAAA JANGAN DONGHYUN, BAGAIMANA KALAU AKU JATUH? KURASA ESNYA BISA RETAK!"
Aku tak bisa menahan tawaku mendengar teriakan gugup Choeun noona. Donghyun memegangi tangan Choeun noona dengan satu tangan, tapi Choeun noona mencengkeram kaos Donghyun di bagian dada dengan tangannya yang bebas. Donghyun tertawa sementara dia meluncur mundur membawa Choeun noona maju.
"Tidak, badan noona tidak seberat itu untuk membuat esnya retak," tawa Donghyun puas.
"JANGAN BERANI-BERANINYA KAU MELEPASKU!"
"Ya ya, ayo aku temani!"
Setelah sekitar 10 menit Donghyun meluncur sambil memegangi Choeun noona, dia akhirnya melepaskan pegangannya dan Choeun noona mulai berteriak-teriak lagi. Pada dasarnya dia sudah bisa meluncur, tapi karena dia terlalu takut, itu menghambat perkembangannya. Dia akan berusaha menangkapi siapa saja di antara kami yang berada dalam jarak tangkapnya, atau dia akan memegangi pagar pembatas. Donghyun yang iseng membawa Choeun noona ke tengah arena dan melepasnya disana.
"MIN DONGHYUN, HOW DARE YOU!"
Aku tertawa dan menarik tangan Eunyul noona ke pinggir arena.
"Noona, ayo kita pergi."