"Tidak Donghyun, jangan mendekat!"
Tapi Donghyun dengan lincah mengunci langkahku dan mengambil surat yang kusembunyikan tadi.
"Noona... ini... kau akan mengundurkan diri?" tanya Donghyun tak percaya.
"Pilihan apa lagi yang kupunya, Donghyun? Daripada Chungdae yang menjadi korbannya."
"Tapi noona juga mengorbankan masa depanmu!"
"Itu lebih baik daripada mengorbankan masa depannya."
Donghyun menunduk menatap surat pengunduran diri yang dipegangnya.
"Ternyata mau sekeras apapun aku berusaha, hanya ada Chungdae hyong di hati noona."
Dia menatapku dengan sorot mata yang sedih dan seketika aku diliputi perasaan bersalah. Harusnya aku tidak memberi harapan padanya dan melukainya seperti ini.
"Semua ini memang salahku, tak ada yang bisa kukatakan untuk membela diriku. Aku memang jahat, Donghyun. Kau boleh membenciku."
"Membencimu tidak akan membuatku berhenti mencintaimu."