Aku memejamkan mataku sejenak berusaha menenangkan diriku dari informasi terbaru yang kuterima ini.
"Ya, jadi Youngkyong adalah informan Noh Saem. Lalu kau pikir yang kau lakukan ini bisa mengubah fakta itu? Atau membuatnya mengubah jalan pikirannya?"
"Aku tau aku... aku hanya marah karena dia menyakitimu, noona! Dan aku marah pada diriku sendiri karena aku tak bisa melindungimu!" serunya frustasi.
Aku memeluknya dan sesaat kemudian, dia mulai bernafas dengan teratur lagi.
"Dengarkan aku baik-baik Chungdae. Biarkan aku memikirkan jalan keluarnya, oke? Pasti akan ada jalan keluar dari permasalahan ini."
"Noona, jangan tinggalkan aku. Ketika kau bilang kau tak bisa menemuiku, itu benar-benar menyiksaku."
"Aku tau, maafkan aku. Bertahanlah sebelum aku menemukan jalan keluarnya, oke? Hanya sebentar saja. Tunggu aku, Chungdae."
Dia balas memelukku erat dan aku lega dia melakukannya.
"Baiklah, aku akan mendengarkanmu."
Aku membuat jarak di antara kami dan menatap matanya.
"Suka atau tidak, kau harus menulis surat permintaan maaf. Kau harus menyerahkannya sebelum liburan berakhir. Apa kau mendengarkan aku?"