Lalu berikutnya giliran Aqian. Boleh dibilang, dari semua gaun kami, gaun Aqian-lah yang harganya paling mahal. Maklum, gaun Aqian didesain oleh desainer kelas dunia (aku lupa namanya siapa, pokoknya dia desainer dari Amerika), dan selain Siwonnie oppa, Choi ahjussi juga ada andil dalam mendesain gaun ini. Jadi tidak heran gaun Aqian terlihat paling berkelas dan membuatnya benar-benar cantik dan bersinar: putih dengan bling hijau. Bahkan mahkota yang dipakai Aqian juga SEPENUHNYA adalah batu Swarovski. Aqian cantik, aku suka melihatnya. Tapi di balik itu, Xili dalam kesederhanaan dan keunikannya juga tidak ada duanya. Gaun Xili dirancang Manshi (taulah sendiri selera Manshi seperti apa), dan boleh dibilang gaun Xili adalah yang paling seksi dan pas sekali dengan bentuk tubuh Xili, dengan pita-pita dan kain pelapis berwarna biru di banyak tempat yang tidak terduga dan kerudung kepala berlapis tujuh tapi tidak berat, Xili jadi luar biasa cantik. Manshi sendiri tampak puas dengan desainnya. Suxuan dan Leeteuk memilih perancang paling terkenal di Korea untuk merancang gaun pengantin mereka. Suxuan masih terlihat mini dengan gaunnya, roknya tidak panjang, hanya kerudung kepalanya yang panjang, dan semua aksesoris Suxuan bersinar pink. Bagus. Kupikir semua undangan kami bisa buta melihat warna-warna aneh pada pengantin yeoja. Tidak apalah, itu namanya unik, seperti tema pernikahan kami.
"Omona... jujur saja, kalian semua cantik sekali! Aku jadi ingin married juga."
"Kalau begitu cepat sampaikan pada Donghae oppa," usul Suxuan.
"Hahaha... tapi aku belum siap mental diserang fans-fans-nya. Baiklah, kalian sudah bisa keluar sekarang."
Dan aku tidak akan lupa wajah Kibummie, Mimi dan Yesungie oppa ketika melihat kami keluar dari kamar: mereka semua ternganga memandang kami dari atas sampai bawah, memandangi berulang-ulang. Yesungie oppa secara otomatis langsung menghampiriku.
"Yifang, omona... omona..." gagapnya, tidak tau mau bilang apa sebenarnya.
"Oppa, jangan begitu, aku jadi gugup," ucapku sambil tertawa gugup.
Dan dia memang membuatku gugup. Dia memandang lurus ke mataku, matanya berbinar senang, seolah dia yang akan menikah denganku. Senyumnya juga manis sekali, aku tidak pernah melihat senyum yang lebih indah dari ini. Dia menggenggam tanganku erat-erat.
"Setelah pesta berakhir... izinkan aku memelukmu."
Aku tersenyum dan mengangguk, lalu bersyukur mendengar Julie bergumam tentang penampilannya sendiri, jadi memecah suasana canggung antara aku dan Yesungie oppa, mantanku. Jadi rencananya (sejauh yang aku tau), Julie dan Mimi akan menemani aku dan Manshi di gereja, sedangkan Yensin, Yingmin, Kibummie dan Yesungie oppa akan menemani Xili, Aqian dan Suxuan di vihara. Sedangkan anak-anak yang lain juga katanya akan dibagi-bagi, tapi aku tidak tau bagaimana mereka membaginya. Julie tampil cantik dalam setengah jam kemudian dan saat itu aku sudah melihat sinar matahari menyusup masuk lewat jendela apartemen Julie yang terbuka. Aku mengelus perutku, mengelus janinku. Dia adalah buah hatiku dan Wookie... demi apapun, aku akan menjaganya. Aku sudah memutuskan cuti sejenak dari dunia acting (hanya menerima tawaran iklan atau variety show yang tidak melelahkan) setelah pesta pernikahan kami, supaya aku bisa lebih memfokuskan diri belajar menjadi omma yang baik untuknya. Aku merasakan getaran ringan dari dalam sana, mungkin anakku juga tegang karena ini adalah hari yang penting untukku.
"Dia tidak menyakitimu, kan?"