"Kenapa kau tidak meletakkannya di mejaku saja?"
"Karena," dia meletakkan kertas itu di kedua tanganku, "aku butuh energi."
Dia menunjuk pipinya. Aku melihat kesana kemari dengan khawatir.
"Kau gila? Sudah kubilang kita harus hati-hati."
"Hanya sedetik. Cepatlah."
Aku mengecup pipinya cepat dan dia tersenyum lebar.
"Baik, sampai ketemu nanti!"
Dan dia cepat-cepat berlari keluar dan membuatku tertawa. Sulit mengatakan aku tidak menyukainya. Dia selalu tau bagaimana membuat jantungku berdebar keras. Aku membuka pintu dengan sedikit kepayahan dan kembali ke ruang guru. Aku bisa menikmati waktu kosongku selama empat jam pelajaran yang hanya terjadi satu minggu sekali.
"Miss Baek, bisa ke ruanganku? Ada yang ingin kubicarakan."
"Baik, Noh Sonsaengnim."
Aku mengikuti Noh Sonsaengnim menuju kantornya. Ada apa ini? Apakah Noh Sonsaengnim mencurigai aku dan Donghyun juga Chungdae? Mau tidak mau aku merasa khawatir juga.