Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] No Other, The Story [47/55]

3 Mei 2020   11:55 Diperbarui: 3 Mei 2020   12:02 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jantungku berdebar keras dan aku merasa jari-jariku berkeringat. Piano... di panggung... tamu sebanyak ini... kalau salah, bagaimana? Sungmin menepuk bahuku.

"Meifen, jangan takut. Kau berhasil melakukannya di ujian, kau juga bisa melakukannya disini," dukung Sungmin, "anggap saja mereka semua ini mahasiswa dan dosenmu, anggap kau sedang berada di ruangan ujian."

Aku tersenyum kaku. Yesung menarik tanganku.

"Ayo, kan ada aku," ajaknya.

Aku yakin Siwon pasti bingung sekali karena Yesung membawaku naik panggung. Tidak apalah, itu sekalian kejutan untuknya. Lagipula, aku merasa tenang karena ada Yesung bersamaku. Dia ada bau sebagai seorang oppa... yah, oppa yang aneh.

Kangin melambai-lambai di tengah kerumunan manusia, "Meifen, siap-siap! Dia sudah datang!"

Aku langsung focus pada si grand piano di hadapanku, meletakkan jari-jariku di tutsnya. Aku mulai menekannya, perlahan, lalu menjadi semakin keras dan jelas. Yang aku mainkan bukan lagu ulang tahun biasa, karena aku sudah melatihnya bersama Yesung selama lima hari belakangan. 

Suara Yesung tentu saja tidak akan cocok untuk lagu ultah biasa, jadi kami mengubah sedikit nadanya. Aku tidak berani menoleh untuk melihat apakah si pria tua itu sudah muncul, atau memperhatikan ada berapa ratus pasang mata yang memandang ke panggung, aku tidak peduli.

"Happy birthday... happy birth... day... happy... birthday... to... you..."

Suara emas Yesung menggema di seluruh rumah, suaranya benar-benar indah, memang seorang nomor satu di KRYSD. Tiba-tiba aku mendapat suntikan keberanian dari getaran suaranya itu. Aku merasa jari-jariku bergerak bebas di tuts-tuts itu, dan akhirnya berhasil memainkan lagu sepanjang dua menit itu dengan mulus. 

Tepuk tangan meriah mengakhiri penampilanku dan Yesung malam itu. Yesung datang dan menggandengku, membawaku berdiri menghadap para penonton. Kali ini aku melihat semua orang bertepuk tangan, dan si pria tua bersama istrinya, juga Siwon, berdiri di dekat panggung. Siwon tampak kaget tapi ikut bertepuk tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun