Dia mendongak dari kertas-kertasnya dan berhenti ngobrol dengan salah satu peserta di depannya.
"Oh, Meifen, Yesung hyung dan Yifang. Maaf yah aku tidak ada waktu untuk ngobrol dengan kalian," ujar Eunhyuk dengan tampang bersalah.
Yifang geleng-geleng kepala, "kami kesini bukan untuk ngobrol dengan oppa, tapi kami mau membantu kok. Sana menyingkir, biar aku saja yang bantu mengurus pendaftaran."
"Mana Shindong oppa?" tanyaku.
"Itu, dia di ruangan paling dalam itu, sedang mengetes peserta. Benarkah kalian akan membantu? Wah, terima kasih kalian ada waktu luang dan datang kesini," jawab Eunhyuk.
"Kalian kenapa tidak coba Tanya kami. Untung Yifang dan Yesung oppa punya usul untuk kesini. Ya udah, kami berdua bisa disini."
"Aku kalau begitu akan ikut menjadi juri. Nah, Yesung hyung?"
"Aku bisa mengatur peserta di luar situ, juga menyuruh mereka melengkapi data dulu, supaya sesudah sampai di meja sini, mereka tidak perlu susah payah lagi," jawab Yesung.
"Apa tidak apa-apa oppa diluar?" Tanya Yifang cemas.
"Kau mengkhawatirkan fansku, Yifang? Gwaenchana... aku akan minta bantuan kalian kalau terjadi sesuatu denganku."
Sambil berkata begitu, Yesung menepuk kepala Yifang. Hubungan mereka memang sangat baik. Sayangnya aku dan Hangeng tidak seakrab itu, Xili dan Donghae juga tidak begitu. Hanya mereka yang berhasil mengatasi batas antara mantan pacar dan persahabatan. Dan beberapa menit sesudahnya, kami semua sibuk dengan masalah pendaftaran. Aku lihat kertas di salah satu tumpukan, menunjukkan sudah ada 40 peserta yang mengikuti tes, yang di dalam itu peserta nomor 41. Sepertinya audisi memang akan diadakan sampai malam.