Aku mengambil ponsel dari lokerku dan membuka Instagram. Tidak ada pesan dari miss Baek dan terakhir kali dia online adalah tiga jam yang lalu, itu berarti sebelum dia pulang dari sekolah.
"Aku tak pulang dengan kalian," ujar Chungdae hyong, "aku mau mampir dulu ke tempat lain."
"Baiklah, Chungdae," balas hyong.
"Hyong, dengarkan aku," ujarku sambil membereskan barang dengan cepat, "aku harus ke tempat miss Baek dulu, terserah apa pendapat hyong. Aku hanya ingin memastikan dia sudah pulang."
"Baik, aku percaya padamu. Cepat pulang."
Aku berlarian sepanjang perjalanku menuju apartemen miss Baek. Perasaanku benar-benar tidak tenang. Tapi mungkinkah hanya aku yang berlebihan? Tapi kalaupun begitu, aku ingin melihat apakah dia baik-baik saja. Sebentar lagi aku akan tiba di apartemennya. Di saat itulah aku melihat seseorang tengah berjongkok di depan apartemennya. Aku menyipitkan mataku dan mengenali pakaian yang dipakai oleh miss Baek.
"Miss Baek!"
Aku berlari dengan cepat dan menghampirinya. Tubuhnya bergetar dan dia menangis dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Apa yang terjadi?"
"A... ada paket lagi di depan apartemenku. Dia... dia masih menguntitku."
Aku punya keinginan besar untuk mengecek paketnya, tapi prioritasku adalah keselamatannya sekarang. Aku membantunya berdiri dan memegangi pundaknya.