Aku memanjati bunk bed kami.
"Oh satu lagi, daripada hyong mengurusiku, jangan lupa cari cara untuk minta maaf pada Youngkyong karena dia sedih akhir-akhir ini. Dan aku tau itu karena hyong."
"Donghyun-ah..."
Aku menarik selimut menutupi seluruh tubuh hingga kepalaku.
"Aku ingin tidur, hyong."
Terjadi keheningan setelah itu. Aku sedih. Aku benar-benar berharap dia mengerti aku. Tapi rupanya aku harus berjuang sendirian.
***
MIN DONGHYUN'S POV
Terserah apa tanggapan hyong, aku tak mau tau. Dia hanya bersikap egois, dia tidak mencoba mengerti perasaanku. Dia pikir aku mau jatuh cinta? Aku tak mau, tapi hatiku berkata lain. Apalagi melihatnya menderita akhir-akhir ini, hatiku sakit melihatnya. Namun yang mengherankan, memang akhir-akhir ini Chungdae hyong jarang terlihat bersamanya. Aku tak tau apakah ini 'menyambar peluang' yang dimaksud oleh Youngkyong, aku juga tak tau apa yang tengah dilakukannya. Tapi kuharap apapun itu, dia tidak membahayakan miss Baek. Tentunya bukan dia yang mengirimkan paket aneh itu kan?
"Miss Baek!"
Aku melihat punggungnya berjalan menjauh dari gedung sekolah. Dia menoleh dan tersenyum, tapi wajahnya masih agak pucat. Tiga hari telah berlalu dari peristiwa itu dan tiap hari aku menemaninya pulang. Dia menoleh dan menungguiku.