Kedua, tersiar kabar bahwa partai-partai yang tergabung dalam KIM Plus sesungguhnya tidak cukup solid membantu Kamil-Suswono, kecuali Golkar dan PKS karena kedua figur paslon ini merupakan kadernya masing-masing.Â
Partai-partai lainnya terutama yang besar dan menengah seperti PKB, Nasdem, PAN, Demokrat, PSI dan PPP (memang) terkesan kurang bergairah mengampanyekan Kamil-Suswono.
Kedatangan Jokowi ke Jakarta dan menemui Ridwan Kamil kemarin boleh jadi karena situasi "kurang gairahnya" anggota KIM Plus untuk memenangkan Kamil-Suswono.Â
Dalam beberapa hari kedepan dampak kedatangan Jokowi ini akan terlihat, apakah terjadi peningkatan gairah elektoral atau tetap stagnan di tubuh KIM Plus. Â
Jika isu ketaksolidan KIM Plus itu benar dan pertemuan Jokowi dengan Ridwan Kamil juga tak mengangkat gairah politik elit-elit partai di KIM Plus, satu lagi potensi menguntungkan akan berpihak pada Pramono-Rano.
Ketiga, Kamil-Suswono memang masih memiliki dua lagi "peluru elektoral" yang bisa sangat membantu kemenangannya. Yakni pengaruh Presiden Prabowo dan (mantan) Presiden SBY.Â
Dua sosok yang tentu saja bukan kaleng-kaleng. Kelas Presiden. Tetapi pengaruh ini tentu hanya bisa lahir jika dukungan keduanya diartikulasikan secara kongkrit dan tegas seperti yang dilakukan Jokowi.
"Kalau bapak, ibu bertanya kepada saya, kenapa saya (mendukung) Ridwan Kamil? Karena rekam jejak. Saya ulang. Kenapa saya Ridwan Kamil? Karena rekam jejak," ujar Jokowi sebagimana dikutip berbagai media nasional.
Sejauh ini apa yang dilakukan Jokowi belum dilakukan baik oleh Pesiden Prabowo maupun mantan Presiden SBY. Kecuali statemen tak langsung yang dikemukakan oleh elit Gerindra bahwa Prabowo mendukung Kamil-Suswono.Â
Nasihat SBY sebagai mantan Presiden kepada Ridwan Kamil ketika berkunjung ke Cikeas akhir September lalu. Selebihnya saya belum membaca pernyataan lugas seperti yang dilakukan Jokowi.
Khusus terkait Presiden Prabowo, nampaknya beliau akan sangat hati-hati untuk memberikan pernyataan dukungan yang terbuka kepada Kamil-Suswono setelah "insiden" video dukungannya kepada Lutfhi-Taj Yasin dikritik banyak pihak.Â