Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pada Bangku dan Dedaunan

3 November 2020   20:05 Diperbarui: 3 November 2020   20:32 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang sore, sepasang lansia datang entah dari mana. Melihat mereka mendekat, Tora mengambil posisi di tengah. Keduanya tidak pindah ke bangku lain, malah saling berbagi tempat. Masing-masing duduk di sebelah Tora, kanan dan kirinya.

"Namaku Tora ..."

"Nomi," keduanya menyambung bersamaan. Ketiganya tersenyum.

"Ibuku pernah kedatangan tamu ... "

"Itu tamu yang keberapa?" tanya si nenek.

Tora berpikir sejenak.

"Kemarin kau sudah cerita yang ketujuh. Lanjutkan saja, Nak! Jangan diulang dari awal," pesan si kakek.

"Baik, kuingat-ingat dulu," ujar Tora.

Kedua lansia itu sabar menunggu.

"Waktu itu hujan. Aku sendirian di kamar. Suara petir keras sekali, aku sangat ketakutan. Aku ingin memeluk Ibu, tapi kamarnya terkunci. Ibu pasti berlindung dalam pelukan temannya yang lain lagi.

Kadang aku pikir ibuku adalah orang yang curang. Ia suka mengobrol dengan banyak orang, teman-temannya itu. Tapi tak mau bicara banyak denganku. Ia seperti orang-orang di taman ini, yang selalu menjauh karena tak ingin mendengar ceritaku." Tora mendongak. Hening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun