Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pada Bangku dan Dedaunan

3 November 2020   20:05 Diperbarui: 3 November 2020   20:32 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dia pasti sayang padamu," balas seseorang yang datang, duduk, lantas membaca di sebelah Tora.

"Kau pernah dibelikan mainan oleh orang yang menyayangimu?" tanyanya pada orang tersebut.

Orang itu menutup sebentar bukunya. "Aku punya buku bagus. Kau harus baca juga!" Ia mengangsurkan satu buah novel.

Tora mengambil, memandangi buku itu, lalu mengembalikannya. "Aku tidak pandai membaca."

Orang itu memicing. "Oh, maaf. Tapi aku ke sini agar bisa konsentrasi membaca."

"Yang membelikanku mainan, sering masuk ke kamar Ibu. Mereka tertawa-tawa di dalam. Aku tidak suka diberi mainan, tapi ibuku diambil." Tora melanjutkan.

Orang itu pelan-pelan berpindah tempat. Tora mendongak, ia memandangi awan yang bergerak pelan di matanya.

Seorang anak kecil datang dengan balon di tangan kiri dan es krim di tangan kanannya. Anak itu duduk di sebelah Tora.

"Hai, namaku Tora ... "

Tiba-tiba bocah itu ditarik oleh seorang perempuan, yang sambil berjalan cepat, memarahi si anak.

Sepi menyelimuti kami. Angin meniup daun-daun yang berjatuhan dari pohon. Beberapa jatuh di tanah, sebagian mendarat di sebelah Tora. Pemuda ini bergeming. Tak tertarik mengajak daun itu bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun