"Dia pasti sayang padamu," balas seseorang yang datang, duduk, lantas membaca di sebelah Tora.
"Kau pernah dibelikan mainan oleh orang yang menyayangimu?" tanyanya pada orang tersebut.
Orang itu menutup sebentar bukunya. "Aku punya buku bagus. Kau harus baca juga!" Ia mengangsurkan satu buah novel.
Tora mengambil, memandangi buku itu, lalu mengembalikannya. "Aku tidak pandai membaca."
Orang itu memicing. "Oh, maaf. Tapi aku ke sini agar bisa konsentrasi membaca."
"Yang membelikanku mainan, sering masuk ke kamar Ibu. Mereka tertawa-tawa di dalam. Aku tidak suka diberi mainan, tapi ibuku diambil." Tora melanjutkan.
Orang itu pelan-pelan berpindah tempat. Tora mendongak, ia memandangi awan yang bergerak pelan di matanya.
Seorang anak kecil datang dengan balon di tangan kiri dan es krim di tangan kanannya. Anak itu duduk di sebelah Tora.
"Hai, namaku Tora ... "
Tiba-tiba bocah itu ditarik oleh seorang perempuan, yang sambil berjalan cepat, memarahi si anak.
Sepi menyelimuti kami. Angin meniup daun-daun yang berjatuhan dari pohon. Beberapa jatuh di tanah, sebagian mendarat di sebelah Tora. Pemuda ini bergeming. Tak tertarik mengajak daun itu bicara.