"Zaman makin gila. Ada kambing bicara pada manusia." Kau terkekeh sendiri, sama sekali bukan tertawa bersamanya.
"Waktunya makin dekat, Wan. Bawalah aku," rengek kambing itu padamu.
Kau pura-pura tak mendengar. Kembali dengan kegiatanmu semula, mengupas bawang.
"Atau ..."
"Mengajak perempuan kemari," potongmu langsung. "Tidak usah diulang-ulang. Aku sudah hafal."
"Ayolah!" kambing itu mengurangi ukuran jarak kalian.
"Dasar binatang cabul!" kau membentak.
"Semua binatang begitu," ia membalas sengit.
"Tapi yang binatang kau, bukan aku!"
Ia mengembik. Entah merayu atau malah tertawa. Siapa pun tak tahu.
"Kau akan menyesal jika tidak melakukannya ..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!